ilustrasi |
MaWarTaCJ- Hari ini adalah Hari Jumat dengan Tanggal 28 November 2014, tepat pukul 17.36 WIB saya melintas di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan tepatnya di jalan Bunga Lau Menuju arah RSUP HAM. diperjalanan saya terperanjat dengan aktifitas dari beberapa masyarakat yang berkerumun sekitar seratusan orang di sebuah kantor Kesekretariatan anak cabang dari pemenang partai Partai Politik pada pemilu beberapa bulan lalu dan merupakan partai pengusung Presiden Jokowi-Jusuf Kalla hingga akhirnya menjadi Presiden.
Setelah saya perhatikan sekeliling lokasi terdapat sebuah panggung dan alat musik keyboard serta beberapa biduan yang saya peridiksi akan menghibur masyarakat dan terdapat sebuah Spanduk bertuliskan Selamat Datang Anggota DPRD Sumut pada acara Reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dst...
Saya Memperhatikan dengan lebih dekat dari belakang pentas, dan ada beberapa yang saya kenali serta sedikit bersapa ria dengan yang saya kenal sembari dia minum dengan sebuah gelas yang berisi Tuak dan beranjak kearah depan pentas.
Dalam hati saya bergumam sendiri apakah RESES Dewan yang bersangkutan betul-betul menampung aspirasi dari masyarakat ataukah hanya sebagai ajang silaturahmi dan berpesta ria antara Dewan yang bersangkutan dengan konstituennya didaerah saya ini sembari laporan RESES Dewan yang bersangkutan diobok-obok untuk pertanggungjawaban yang diajukan karena sudah memakai Anggaran Negara?
Sebelum saya lanjutkan sebaiknya kita mengenal dulu apa itu reses anggota dewan. Reses adalah masa dimana DPR melakukan kegiatan di luar masa sidang, terutama di luar Gedung DPR. Misalnya untuk melakukan kunjungan kerja, baik yang dilakukan anggota secara perseorangan maupun secara berkelompok( wikipedia.org ).
Pelaksanaan reses yang merupakan kewajiban bagi pimpinan dan anggota DPRD dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat secara berkala untuk bertemu konstituen pada Daerah Pemilihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan kinerja DPRD dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta guna mewujudkan peran DPRD dalam mengembangkan check and balances antara DPRD dan pemerintah daerah. Pelaksanaan Reses banyak yang dimanipulasi oleh Anggota dewan itu sendiri. Seorang Anggota Legislatif berdasarkan amanah Undang-undang memiliki kesempatan 3x Reses dalam setahun di daerah pemilihannya.
Saya sangat Menyayangkan sebuah jawaban dari peserta yang hadir pada reses tersebut. kehadirannya hanyalah untuk mendapat makan siang dan uang pengganti Transportasi sebesar Rp.50.000 serta menikmati hiburan yang disediakan dilokasi reses tanpa dia tau apa itu makna dan tujuan reses anggota dewan yang bersangkutan. jika begini adanya tentu seharusnya Tanggung jawab pengurus partai yang bersangkutan untuk mencerdaskan anggota masyarakat khususnya simpatisan dari partai tersebut.
Fenomena yang sering terjadi adalah Kantor kesekretariatan terlihat ramai hanya jika menjelang pemilu, masa reses dewan didapil yang bersangkutan, serta kegiatan lainnya yang sarat akan kepentingan partai yang bersangkutan. Pengurus Partai Politik seharusnya memberikan pembelajaran politik yang baik dan benar kepada masyarakat semasa kepengurusannya.
Reses yang dilakukan anggota dewan memiliki banyak penyimpangan dalam aplikasinya dilapangan. Menurut saya, Reses Anggota Dewan hanyalah untuk memberi jatah kepada Tim kerja dewan yang bersangkutan pada masa kampanye dulu. Adanya Anggaran yang disediakan Negara untuk Reses keseringan dipakai dewan yang bersangkutan untuk menservis orang-orang yang memilih dia.
Jika semua anggota dewan Partai Pemenang Pemilu 2014 ini melakukan reses hanya untuk menservis Tim kerjanya pada masa kampanye dulu maka Jokowi akan sendirian dengan revolusi mental yang dibanggakan Presiden itu.
Dan apabila semua anggota dewan dari semua partai politik memakai dana reses hanya untuk sebuah kepentingan dan pencitraan maka masyarakat akan semakin gigit jari dikala mewakilkan kepentingan rakyat ditangan anggota dewan yang mereka pilih dengan penuh pengharapan guna mensejahterakan rakyat.
0 komentar:
Post a Comment